Sukoharjo –
Pengurus PDIP tingkat PAC dan Ranting di Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo mengancam mundur massal karena ada satu caleg yang didukung dan berpeluang terpilih tapi terancam tak dilantik. Caleg itu bernama Aristya Tiwi Pramudiyatna.
Bukan karena perolehan suaranya yang kurang, namun Tiwi akan digantikan caleg lain. Caleg DPRD Kabupaten Sukoharjo Dapil 2 ini pun buka suara.
Tiwi mengatakan dia merupakan calon baru yang ikut kontestasi Pemilu 2024 ini. Bersama PDIP dengan sistem Komandante, dia membawahi 6 desa di Kecamatan Weru dengan DPT sekitar 18 ribu.
https://cerutu4dterpercaya.com/
“Di PDIP itu ada sistem Komandante yang merupakan pembagian wilayah. Tapi dari awal kami mempertanyakan, karena pembagian DPT-nya caleg satu dengan lainnya tidak imbang. Kita termasuk dapat yang DPT-nya rendah,” kata Tiwi saat dihubungi detikJateng, Kamis (7/3/2024).
Baca juga:
Caleg Terancam Tak Dilantik, Pengurus PDIP Weru Sukoharjo Ancam Mundur Massal
Dari hasil rapat Pleno KPU tingkat Kabupaten, ia berada di urutan ke-4 perolehan suara PDIP Dapil 2 yang terdiri dari Kecamatan Weru, Bulu, dan Tawangsari.
https://cerutu4dterpercaya.com/
Rinciannya: Didik Dwi Raharjo (10.029 suara), Sri Mulyani (8.870 suara), Sutomo (8.335 suara), Aristya Tiwi Pramudiyatna (5.330 suara), Jaka Triyatno (3.989 suara), Maey Vana Irawan (67 suara), dan Duanita Indrahayu Novodna (46 suara).
Dengan hasil itu, Tiwi yakin sudah mengamankan satu kursi di DPRD Sukoharjo. Namun, keyakinan itu berubah usai muncul isu ia akan digantikan caleg lain yang perolehan suaranya di bawahnya.
“Awal kita masuk, kita ditawari ada sistem persentase. Seiring berjalannya waktu, hal itu tidak dibahas lagi. Intinya perolehan suara terbanyak di masing-masing wilayah. Kemudian menjadi gejolak, kami peroleh suara by name 5.330, tapi ada isu untuk internal partai kami tidak akan dilantik atau tidak lolos,” jelasnya.
Suami Tiwi, Dedik menambahkan, pembagian wilayah Komandante itu sudah dipertanyakan oleh para PAC PDIP Kecamatan Weru. Hal itu sempat ditanyakan ke struktural DPC PDIP Sukoharjo.
“Dari tim kami, meminta kejelasan DPT itu, kegelisahan mereka kita sampaikan ke pengurus partai. Mereka menjawab ada pertimbangan lain, nanti dilihat hasil 2019-2024. Itu awal mula yang jadi sakit hati arus bawah, karena sudah diprediksi, karena secara DPT paling rendah dan tidak berimbang dari caleg lain,” kata Dedik.
https://cerutu4dterpercaya.com/
Hal yang menjadi kekhawatiran PAC PDIP Weru pun terlihat, setelah Tiwi diisukan tidak dilantik dan akan digantikan oleh Jaka Triyatno. Padahal, PAC dan simpatisan sudah berjuang untuk menaikkan suara PDIP di Kecamatan Weru.
“Versi KPU kita sudah masuk, tapi dari partai mau diganti,” ujarnya.
https://cerutu4dterpercaya.com/
“Setelah pemilu selesai, pengurus partai menjawabnya sesuai aturan (partai), tidak ada pertimbangan itu. Itu yang menimbulkan gejolak dan sakit hati kader relawan PDIP di arus bawah (di Weru). Mereka sudah berjuang sekuat tenaga mengembalikan kejayaan PDIP di Kecamatan Weru. Tahun 2019-2024 naik secara signifikan di Weru. Jadi mereka sakit hati justru yang dilantik yang perolehan suaranya turun dari 2019. Karena jawabannya tidak konsisten,” jelasnya.
Ranting hingga anak ranting Kecamatan Weru mengancam mengundurkan diri secara massal jika Tiwi tidak dilantik. Hingga ada rapat Koordinasi bersama DPC Sukoharjo dan Supervisi DPD PDIP, yang dipimpin Joko Sutopo alias Jekek selaku Ketua DPC PDIP Wonogiri.
Terkait rapat tersebut, ia menyerahkan kepada pengurus PAC. Namun ia berharap, istrinya bisa dilantik karena mendapatkan perolehan suara yang tinggi.
“Kita ikut arus bawah, yang berjuang mereka. Kita ikut saja, kita hanya sebagai figur yang diangkat. Kami menuntutnya Tiwi tetap dilantik, karena dapil 2 naik jadi 4 kursi berkat mereka (PAC),” pungkasnya.
Baca juga:
Bertarung di ‘Dapil Neraka’, Driver Ojol Lolos ke DPRD Solo
Pengurus PDIP Kecamatan Weru Sukoharjo Ancam Mundur Massal
Pengurus PDIP tingkat PAC dan Ranting di Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo mengancam mundur. Sebab, ada satu caleg yang didukung dan berpeluang terpilih tapi terancam tak dilantik.
Ketua Ranting PDIP Desa Karang Tengah, Weru, Didik Rudiyanto mengatakan pada Dapil 2 DPRD Sukoharjo, PDIP meloloskan empat caleg yakni Didik Dwi Raharjo, Sri Mulyani, Sutomo, dan Aristya Tiwi Pramudiyatna. Namun Aristya Tiwi Pramudiyatna terancam tak dilantik karena tak mendapat restu DPC PDIP Sukoharjo.
“Jago kami, Mbak Tiwi itu memperoleh suara terbanyak keempat. Tapi dari DPC (PDIP) itu inginnya bukan Mbak Tiwi yang dilantik, tapi (caleg) di bawahnya, yang namanya Jaka Triyatno,” kata Didik saat dihubungi detikJateng, Kamis (7/3).
Sebagian pengurus PAC dan Ranting sempat mengajukan protes dan mengancam mengundurkan diri jika hal itu terjadi. Hingga ada rapat koordinasi bersama DPC Sukoharjo dan Supervisi DPD PDIP Jateng, yang dipimpin Joko Sutopo alias Jekek selaku Ketua DPC PDIP Wonogiri.
https://cerutu4dterpercaya.com/
“Rapat yang dipimpin Pak Jekek, karena tidak ada keputusan, kami bubarkan saja. Tidak usah diteruskan, karena ini merugikan pihak kita,” jelasnya.
Didik menjelaskan, alasan DPC PDIP tidak melantik Tiwi karena menggunakan aturan internal parpol. Tapi dari pengurus PAC Weru ingin menggunakan aturan sesuai PKPU tentang suara terbanyak.
“Alasannya (Tiwi tidak dilantik), katanya pemerataan. Tapi dari awal tidak disebutkan. Dari awal Komandan T itu suara terbanyak, selesai,” ucapnya.
Didik mengatakan, jika DPC atau DPD PDIP tidak melantik Tiwi sebagai anggota DPRD Sukoharjo, maka pihaknya mengancam akan mengundurkan diri dari kepengurusan PAC PDIP Weru.
Sebab, lanjutnya, mereka sudah berjuang keras menaikkan suara PDIP di Dapil 2 khususnya di Kecamatan Weru.
“Kami akan mundur massal, 13 desa di Weru siap mundur jika mereka tidak mengindahkan aspirasi kami. Jumlahnya 400-an orang ada termasuk anak ranting,” pungkasnya.
Respons DPC PDIP Sukoharjo
https://cerutu4dterpercaya.com/
Terpisah, Sekretaris DPC PDIP Sukoharjo, Nurjayanto enggan menanggapi soal pengurus ranting dan anak ranting PDIP Kecamatan Weru mengancam mundur jika caleg yang mereka dukung tidak dilantik menjadi anggota DPRD Sukoharjo.
“Ini kita no comment. Intinya parpol ada aturannya,” kata Nurjayanto saat dimintai konfirmasi.
Baca artikel detikjateng, “Terancam Tak Dilantik Meski Raup Suara Besar, Caleg PDIP Sukoharjo Buka Suara” selengkapnya https://www.detik.com/jateng/berita/d-7230150/terancam-tak-dilantik-meski-raup-suara-besar-caleg-pdip-sukoharjo-buka-suara.
Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/