Beberapa hidangan dunia memilih darah hewan sebagai bahan campuran maupun utamanya. Rasanya yang khas justru disukai banyak orang, termasuk di Indonesia.
Daging, kulit, hingga organ menjadi bagian dari tubuh hewan yang awam untuk dikonsumsi masyarakat dunia. Ternyata pada beberapa hidangan darah hewan yang disembelih juga bisa digunakan.
Pada proses pemotongan hewan darahnya akan dikumpulkan dan disimpan untuk dimasak. Sebagian hidangan menggunakan darah hewan sebagai bahan campuran saja.
Tetapi ada juga beberapa hidangan yang menggunakan darah hewan sebagai bumbu atau komponen utamanya. Bahkan di Indonesia beberapa hidangan yang menggunakan darah hewan juga populer.
1. Sosis
Umumnya sosis terbuat dari daging sapi cincang yang dicampur dengan berbagai bumbu. Daging sapi yang sudah hancur dan lembut akan dimasukkan ke dalam lapisan kolagen dan dibentuk memanjang.
Tetapi di beberapa negara ada juga sosis yang terbuat dari darah hewan. Hidangan ini paling populer di Perancis dan Amerika, beberapa sosis tak hanya menggunakan darah sapi tetapi juga kuda, keledai, bebek, domba, dan hewan lain.
2. Tiet Canh
Di Vietnam ada hidangan sup yang menggunakan hampir seluruh bagian tubuh bebek. Termasuk darah bebek yang dihasilkan pada proses pemotongannya, organ dalam, hingga daging bebek itu sendiri.
Untuk menghindari darah yang membeku, sup bernama Tiet Canh menambahkan minyak ikan tertentu ke dalamnya. Biasanya untuk 1 liter darah bebek akan ditambahkan 5-6 sendok minyak ikan.
3. Blodplattar
Pancake identik dengan menu sarapan yang lembut dengan siraman saus yang manis. Tetapi di Swedia dan Finlandia ada pancake yang justru terbuat dari darah babi.
Pancake ini menyampurkan darah babi, bawang bombay, tepung, dan beberapa bumbu lainnya. Setelah dimasak pancake bernama blodplattar disajikan dengan sirup yang manis atau selai buah
4. Marus
Tampak seperti hati sapi, marus sebenarnya darah dari pemotongan sapi yang dikumpulkan dan dikukus. Di pulau Jawa marus atau saren juga banyak dibuat dengan menggunakan darah sapi dan ayam.
Beberapa daerah lain yang banyak mengonsumsi marus misalnya Sumatera Utara. Marus kemudian akan dimasak dengan berbagai bumbu khas dari masing-masing daerah asalnya dan disajikan di atas meja makan.
5. Lawar
Makanan khas Bali bernama lawar yang menggunakan darah ini cukup populer. Foto: Getty Images/iStockphoto/Manuel Milan
Lawar berasal dari Bali. Hidangan ini merupakan campuran berbagai sayuran yang kemudian dikucurkan darah babi dan diaduk secara merata dengan bumbu base genep khas Bali.
Karena menggunakan banyak bumbu dan rempah, masyarakat Bali mempercayai darah hewan yang digunakan akan aman untuk dikonsumsi. Lawar dianggap sebagai pelengkap sekaligus penyegar untuk menu makanan khas Bali.
6. Black tofu
Di China ada tahu yang tidak bisa dikonsumsi oleh vegan atau vegetarian. Pasalnya tahu tersebut tidak terbuat dari kedelai melainkan darah hewan seperti babi, ayam, dan bebek.
Masyarakat China mempercayai bahwa black tofu atau tahu hitam ini memiliki nilai nutrisi yang tinggi. Bahkan sebagian menganggapnya sebagai pengobatan alami yang dapat disantap sebagai makanan.
7. Thai boat noodles
Hidangan berkuah asal Thailand terkenal paling hangat dan cocok untuk merelaksasi diri. Tetapi bagi Muslim harus berhati-hati karena ada hidangan Thai Boat Noodles yang menggunakan campuran darah hewan.
Hidangan mie berkuah ini menggunakan kaldu yang dicampur dengan darah hewan tertentu. Isiannya paling sering dilengkapi dengan mie, sayur-sayuran, seafood, dan potongan daging.