Korik Akbar (20), warga Lombok Tengah, NTB, tidak menyangka jika mantan pacarnya datang saat dirinya hendak menikahi Nur Khusnul Kotimah (20).
Pria asal Lombok Tengah itu mengaku sangat terkejut atas kedatangan mantan kekasihnya, Yuanita Ruri (21), warga Dusun Sade, Desa Rembitan, Lombok Tengah.
Setelah keluarga berunding, Korik akhirnya menikahi kedua wanita itu sebagai istrinya.
“Saya tidak menyangka, terkejut sekali saya, tapi ya setelah keluarga berunding, saya harus menikahi dua-duanya, mas kawin mereka juga sama, masing masing 1.750.000,” kata Korik, Selasa (27/7/2021) sore.
Menikah dengan dua perempuan sekaligus bukan perkara mudah bagi Korik.
Korik mengaku berat karena hingga saat ini dia sama sekali tidak memiliki pekerjaan.
Video pernikahan mereka menjadi viral setelah banyak yang mengunggah di media sosial.
Dalam video yang viral, Korik diapit dua pengantin perempuan yang mengenakan kebaya putih, dan melangsungkan ijab kabul secara bergantian.
Saat ditemui di rumahnya Desa Kuta, Lombok Tengah, Korik hanya ditemani istri pertamanya saja, Khusnul sementara istri kedua menolak mendampingi Korik karena malu.
“Dia tidak mau ketemu orang, malu katanya,” ungkap Korik, pelan.
Sementara, Khusnul mengaku berkenalan dengan suaminya dari Facebook.
“Saya berkenalan dengannya (Korik) lewat medsos Facebook, hanya kenal sebentar saya dibawa untuk menikah atau merariq (dicuri setelah sepakat akan menikah), Korik ditemani rekannya mengambil saya dari kampung saya di Desa Prabu dan dibawa ke rumah keluarganya di Kuta,” kata Khusnul.
Bagi Khusnul, apa yang dijalaninya saat ini adalah takdir.
Dia bercerita, dia dan Korik telah bersepakat akan menikah, melalui proses merariq.
Khusnul menuturkan, proses merariq ini berarti dirinya telah sepakat ‘diculik’ oleh laki-laki pilihannya.
Proses mencuri itu dilakukan dari kampung tempat tinggalnya oleh pihak laki-laki, yang sebelumnya telah berunding dengan keluarga dan melakukan proses itu dengan dua orang lainnya yang disepakati keluarga.
Perempuan lalu dibawa menuju rumah keluarga laki-laki.
“Waktu itu saya beralasan akan ke kamar mandi, tapi saya sebenarnya lari dengan Korik, keluarga tidak ada yang tahu, kecuali kakak ipar saya di Malaysia yang menjadi TKW, dialah yang memberitahu keluarga jika saya telah merariq,” kata Khusnul.
Tapi, beberapa menit setelah dia tiba di rumah keluarga Korik, perempuan lain datang minta dinikahkan juga.
“Dia tahu kami menikah dari Facebook, karena banyak kawan yang mem-posting ucapan selamat, karena info dari medsos itulah madu saya itu tiba-tiba datang minta dinikahkan juga, saya ya bisa apa, namanya sudah takdir, saya terima saja,” ungkap Khusnul.
Aktivis perempuan dari Koalisi Perempuan Indonesia, Lilik menyayangkan pernikahan pria dengan 2 perempuan sekaligus.
“Ini belum ada laporan juga mengenai hal ini di Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Lombok Tengah,” kata dia melalui sambungan telepon.
Pernikahan laki-laki dengan dua perempuan sekaligus selama Pandemi ini, pernah terjadi 9 bulan lalu dan 1 tahun lalu.
Pernikahan seorang lelaki yang masih menjadi pelajar di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) Gerung berinisial AR (18) asal Desa Cendi Manik, Lombok Barat, pada Oktober 2020.
Serta pernikahan Saeful Bahri (28) warga Dusun Bakong Dasan, Desa Lembar Lombok Barat, yang mempersunting dua istri sekaligus, yaitu Hariani (23) dan Mustiawati (23), terjadi bulan Juni 2020 lalu.
#beritaterkini, #beritaviral, #judionline, #judislot, #promojudi, #slotgacor, #slotonline